PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan
ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak
dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau
diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan
memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia,
dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia
memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit.
Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya
semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
Pertumbuhan dan perkembangan membawa
manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan
sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu
bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia? Mungkin
populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan
dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami
kepunahan. Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam jaringan
dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda antara
spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan
tahapan perkembangan, yaitu sebagai berikut.
1.
Pembelahan
Sel
Setelah terjadi fertilisasi (pembuahan sel
gamet jantan dan sel gamet betina), terbentuklah zigot. Zigot mengalami
pembelahan mitosis secara terus-menerus. Pembelahan ini berlangsung sangat
cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan disebut morula. Morula
berkembang menjadi bentuk yang berlubang disebut blastula.
2.
Morfogenesis
Blastula terus mengalami pembelahan
sel. Selama pembelahan ini terjadi morfogenesis, yaitu proses perkembangan bentuk
berbagai bagian tubuh embrio.
3.
Diferensiasi
Blastula terus membelah dan membentuk
gastrula. Dari gastrula terbentuk embrio. Sel-sel embrio berkembang terus
membentuk jaringan, organ, dan sistem organ yang membentuk struktur dan fungsi
khusus yang nantinya difungsikan pada waktu dewasa.
4.
Pertumbuhan
Setelah terbentuk organ, terjadi
pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih besar. Perkembangan berjalan seiring
dengan pertumbuhan. Perkembangan adalah proses mencapai kedewasaan. Perbedaan antara
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu per-tumbuhan dapat diukur dengan ukuran
tertentu, sedangkan perkembangan tidak dapat diukur dengan suatu ukuran.
B.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Perkembangan
pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio
mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan
tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil
memiliki satu kotiledon.Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman
baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal.
a.
Epigeal
Terjadi apabila
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil, sehingga menyebabkan
daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. contoh pada
kacang hijau.
Hipogeal
Terjadi apabila
pembentangan ruas batang teratas, sehingga daun lembaga ikut terangkat ke atas
tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Perkecambahan terjadi hanya jika
syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi seperti air yang cukup, suhu yang
sesuai, udara yang cukup dan cahaya matahari yang optimal. Contohnya kecambah
jagung.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang
terdapat pada ujng akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis.
Oleh karena itu, ujung batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan
besar, (Campbell,2002).
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel
itu sendiri. Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di
ujung batang yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta
tunas samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga.
Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah
besar. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan
meristem yang sel-selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem
dan floem. Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga
batang makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang
jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.
Pertumbuhan
Akar
Dari
irisan membujur ujung akar muda, terlihat adanya 4 daerah pertumbuhan : Tudung
akar, Daerah pembelahan sel (Meristem), Daerah pemanjangan dan Daerah pemasakan
(Diffrensiasi).
Pertumbuhan
dan Perkembangan Batang
Pertumbuhan dan
perkembangan batang meliputi pemanjangan dan diferensiasi. Xylem dan Floem yang
menyebabkan perubahan diameter batang dan akar bertambah besar. Pembentukan
Xylem dan Floem sangat dipengaruhi suhu dan menimbulkan adanya lingkaran tahun
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Ada 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, yaitu faktor luar dan faktor dalam.
1.
Faktor
Luar
a.
Makanan
Melalui metode kultur hidroponik, diketahui bahwa terdapat 9 unsur
mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar, yang disebut Makroelemen antara
lain : Karbon, Oksigen, Hidrogen, Nitrogen, Sulfur, Fosfor, kalsium, kalium dan
Magnesium. Selain itu, terdapat 8 unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
yang disebut mikroelemen, seperti : Zat Besi, Klorin, Tembaga, Magnesium, Seng,
Molibdenum, Boron dan Nikel. Kekurangan salah satu zat, maka tumbuhan itu
disebut Defisiensi, misalnya kekurangan nitrogen yang merupakan unsur pembentuk
klorofil menyebabkan daun berwarna kuning.
b.
Air
Air
berperan dalam fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan
dan membantu perkecambahan biji.
c.
Suhu
Pada umumnya, tumbuhan memiliki suhu tertentu, untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, keberadaan suhu ini sangat erat hubungannya dengan
kerja enzim.
d.
Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda
terhadap berbagai tumbuhan, tetapi tanah dan udara yang lembab pada umumnya
berpengaruh baik bagi pertumbuhan.
e.
Cahaya
Cahaya dibutuhkan oleh tumbuhan, tetapi besarnya insentitas cahaya
pada tiap tumbuhan tidak selalu sama. Cahaya juga merangsang pembungaan
tumbuhan tertentu. (Pratiwi, 2006)
2.
Faktor
Dalam
a. Faktor Genetik
Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen
terdapat di kromosom dalam inti sel. Gen ini mempengaruhi ukuran dan bentuk
tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan karena gen berfungsi mengatur sintesis enzim
untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Proses kimia dalam sel ini yang
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh tumbuhan.
b.
Hormon
Hormon adalah senyawa organik
tumbuhan yang mampu menimbulkan respons fisiologi pada tumbuhan. Hormon
tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang sangat penting,
yaitu:
a.
Auksin
Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan,
seperti ujung tunas, kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi
merangsang pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan akar
serabut, dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi
mempercepat aktivitas pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan diferensiasi
sel menjadi xilem.
b.
Sitokinin
Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang
tembakau. Hormon ini memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1)
Merangsang
diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
2)
Menunda
pengguguran dan penuaan daun.
3)
Memperkecil
dominasi apikal sehingga mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan
daun.
4)
Memacu
pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
5)
Merangsang
pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji.
c.
Giberelin
Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin.
Giberelin terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan
akar. Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1)
Memacu
perpanjangan secara abnormal batang utuh.
2)
Mempengaruhi
perkembangan bunga dan buah.
3)
Mempengaruhi
perkecambahan biji.
4)
Merangsang
pembelahan dan pemanjangan sel. Untuk tumbuhan yang kerdil, jika diberi
giberelin akan tumbuh secara normal.
d.
Gas
Etilen
Gas
etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi masih berwarna hijau yang
disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak. Gas etilen juga berfungsi
memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, menunda
pembungaan, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
e.
Asam
Absisat
Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tumbuhan.
Hormon ini sangat diperlukan tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak baik.
Contohnya, pada saat musim kering atau musim dingin, tumbuhan menggugurkan
daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan
cara mengatur penutupan dan pembukaan stomata, terutama pada saat kekurangan
air. (Diah,2003)
C.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Hewan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada
hewan adalah hasil proses pembelahan mitosis sel-sel tubuh. Hal ini menyebabkan
sel membesar sehingga tubuh hewan menjadi besar dan panjang. Sedangkan,
perkembangan adalah diferensiasi sel yang mengalami pembelahan menuju individu
dewasa.
Pertumbuhan pada hewan sering disebut juga perkembangan, yaitu
perkembangan dari zigot sampai dewasa. Pertumbuhan dimulai dengan peleburan
ovum (sel telur) dengan spermatozoa (sel sperma), dan dihasilkan zigot. Zigot
akan bermitosis terus-menerus.
Fase-fase
perkembangan zigot melalui beberapa tahap, yaitu:
a.
Stadium
Morula
Pada perkembangan awal, zigot membelah menjadi 2, kemudian 4, 8,
dan seterusnya membentuk suatu wujud seperti buah murbei yang disebut morula.
Morula mengandung banyak sel hasil mitosis yan berkumpul menjadi satu kesatuan.
b.
Stadium
Blastula
Dari morula menjadi blastula. Dalam tahap ini masih berlangsung
proses pembelahan sel sehingga terbentuk suatu rongga pada bagian tengah yang
disebut blastosol.
c.
Stadium
Gastrula
Dari blastula menjadi gastrula. Dalam tahap ini terjadi pembentukan
lubang lekukan (blastopor) yang mempunyai dua lapisan. Selanjutnya, sel-sel
bagian permukaan lapisan ektoderm mengalami pelekukan ke dalam (invaginasi).
Sel-sel tersebut mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm membentuk lapisan
mesoderm.
d.
Organogenesis (Pembentukan Organ)
Pada tahap ini terjadi diferensiasi (perkembangan sel-sel membentuk
struktur dan fungsi khusus) dari:
1)
Ektoderm
menjadi kulit, sistem saraf, hidung (alat-alat indra), anus, kelenjar-kelenjar
kulit, dan mulut.
2)
Mesoderm
menjadi tulang, otot, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan alat kelamin.
3)
Endoderm
menjadi kelenjar-kelenjar yang mempunyai hubungan dengan alat pencernaan,
paru-paru, dan alatalat pencernaan.
Setelah
organogenesis selesai, selanjutnya penyempurnaan embrio menjadi fetus yang
telah siap dilahirkan (hewan tingkat tinggi).
Pada
hewan vertebrata, ada dua jenis tempat perkembangan embrio, yaitu di luar tubuh
induk dan di dalam tubuh induk. Embrio tumbuh di luar tubuh induknya, misalnya
pada ikan, reptil, amfibi, dan burung.
Sedangkan, embrio tumbuh di dalam tubuh induknya, yaitu dalam rahim
(uterus). Embrio di dalam uterus lamanya tergantung jenis hewan.
Pada serangga dan amfibi, dalam perkembangannya menjadi hewan
dewasa mengalami perubahan bentuk yang berbeda dengan tahap sebelumnya. Hal ini
disebut metamorfosis. Perkembangan ini terjadi mulai dari telur atau larva dan
akan mencapai kematangan seksual pada saat dewasa.
Metamorfosis dibagi menjadi dua macam, metamorfosis sempurna dan
tidak sempurna. Contoh metamorfosis sempurna adalah pada kupu-kupu dan katak.
Sedangkan, metamorfosis tidak sempurna terjadi pada belalang,(Jhon,1989).
Metamorfosis pada katak melalui beberapa fase, yaitu:
Sedangkan, metamorfosis pada belalang adalah:
telur
→larva → dewasa
D.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu
prakelahiran dan pascakelahiran. Berikut ini adalah uraian tentang tahapan
pertumbuhan prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia.
1.
Pertumbuhan
Prakelahiran
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak
terjadinya fertilisasi (pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot
terus membelah membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan
perkembangan prakelahiran pada manusia.
a.
Fertilisasi
(Pembuahan)
Pada proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma
yang menghasilkan zigot, secara genetik bisa laki-laki atau perempuan. Dari
satu sel tumbuh menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan
membentuk tubuh embrio dan organ internal, organ luar, sakus amnio, dan chorion.
a.
Hari
ke-6 s.d 9
Pada fase ini, embrio akan menanamkan diri atau menempel pada rahim
ibunya.
b.
Minggu
ke-2
Di sini terjadi pertumbuhan pertama sel-sel otak embrio. Tubuh
embrio terbentuk menjadi 3 lapisan. Lapisan luar (eksoderm) akan berkembang menjadi
lapisan luar kulit dan sistem saraf. Lapisan tengah (mesoderm) akan berkembang
menjadi pembuluh darah, tulang, kartilago, dan otot. Lapisan dalam (endoderm)
akan berkembang menjadi organ-organ dalam dan kelenjar-kelenjar.
c.
Minggu
ke-3
Jantung embrio mulai berdenyut, semula hanya memiliki 1 ruang.
Organ ini masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai seluruhnya dapat
berfungsi sepenuhnya. Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi
tiga segmen, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan
anggota badan, seperti lengan dan kaki mulai terbentuk.
d.
Minggu
ke-4
Sirkulasi dari dan ke plasenta dimulai. Plasenta adalah organ
sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi
nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki,
paha, dan alat organ dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung.
Selain itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk
beberapa hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya
terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk.
e.
Minggu
ke-5
Bagian-bagian
otak mengalami spesialisasi fungsi. 40 hari gelombang otak bisa dideteksi.
Telah terbentuk palate (lapisan dalam antara mulut dengan lidah), lengkap
dengan ujung gigi. Wajah sudah menyerupai bentuk wajah manusia. Pada minggu
ini, embrio mulai bergerak. Pergerakan awal ini penting untuk perkembangan
kesehatan otot.
f.
Minggu
ke-6
Aktivitas sistem saraf bisa dicatat. Embrio terlihat seperti bayi
miniatur dan kepala terlihat lebih besar karena pertumbuhan otak cukup cepat.
Jari-jari embrio sudah jelas.
Wajah dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan. Beberapa sistem
organ, seperti jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi. Jari kaki sudah
jelas.
g.
Minggu
ke-8
h.
Minggu
ke-10
Fetus telah sanggup mempertahankan kedudukan wajahnya dan posisi
menghisap ibu jari, membuat gerakan bernapas dan gerakan menelan. Telapak
tangan dan telapak kaki fetus sensitif terhadap sentuhan. Indera penciuman
mulai berkembang. Gerakan fetus biasanya konstan, dapat melangkah, menendang,
jungkir balik, meregangkan badan, dan menggerakkan lengan.
i.
Minggu
ke-11 s.d 13
Sumsum tulang mulai memproduksi sel darah putih. Organ reproduksi
luar tampak. Minggu ke 11, penis dan klitoris tampak sama. Bagian dalam telinga
terbentuk, kemungkinan fetus bisa mendengar. Tulang mulai mengalami proses
osifikasi, menjadi keras seperti tulang orang dewasa, namun fetus masih
memiliki tulang yang lunak. Indera pengecap berkembang.
j.
Minggu
ke-14
Fetus bereaksi terhadap suara dan ada reaksi bila mendengar. Fetus
bisa merasakan emosi ibu saat senang dan sedih. Ibu bisa merasakan tendangan
fetus yang kuat.
k.
Minggu
ke-15 s.d 16
Sidik jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan
seluruh tubuh fetus sensitif terhadap sentuhan.
l.
Minggu
ke-19
Bayi masih berumur muda. Bila lahir pada saat ini, rentan terhadap
infeksi, sistem imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada
masalah dalam pernapasan.
m.
Minggu
ke-24
Pada umur ini, bila bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di
luar rahim.
n.
Minggu
ke-38
Biasanya bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi telah berfungsi
sepenuhnya dan sistem imun siap untuk menghadapi dunia luar.
o.
Pertumbuhan
Pascakelahiran
Setelah bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan
manusia adalah masa balita dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa
tua (manula).
1.
Masa
Balita dan Anak-Anak
Kelahiran merupakan perubahan lingkungan. Pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi setelah kelahiran merupakan suatu proses kelanjutan
dari proses perubahan dari embrio dan janin. Bayi sangat membutuhkan ASI (Air
Susu Ibu) untuk pertumbuhannya.Setelah bayi lahir, penyesuaian yang pertama
kali adalah pernapasan karena setelah lahir persediaan O2 dari ibu
terputus. Saat bayi lahir, perubahan mendadak antara udara yang hangat di dalam
rahim dengan udara luar yang dingin menyebabkan bayi menangis sehingga menarik
udara masuk paru-paru dan pernapasan pun dimulai.
Pada saat bayi lahir, gigi susu serta gigi seri telah ada pada
gusi. Namun, gigi susu biasanya tumbuh pada usia enam bulan atau tujuh bulan.
Gigi bawah tumbuh lebih dulu daripada gigi atas. Geraham pertama muncul antara
umur 12 dan 16 bulan, kemudian gigi taring menyusul.
Pada usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala, belajar
memfokuskan mata, serta mengkoordinasikan mata dengan mengikuti benda bergerak.
Usia 2 bulan mulai tersenyum. Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan untuk
memegang benda.
Umur 3 bulan, bayi sudah mulai belajar bersuara. Umur 6 bulan bayi
sudah mulai dapat membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang asing.
Memasuki umur 7 bulan, bayi mulai berputar, duduk, kemudian merangkak, belajar
berdiri sambil berpegangan. Selanjutnya, berdiri tanpa berpegangan di akhir
tahun pertama. Selain itu, mulai belajar meniru bermacam-macam bunyi yang
memiliki arti tertentu.
Tahun kedua, telah mengetahui hubungan dirinya dengan keluarga, dan
ingin mengetahui semuanya. Perhatian mudah teralihkan. Antara umur 1 - 3 tahun,
bayi belajar memusatkan perhatian dan minat pada benda-benda, belajar untuk
tidak tergantung pada orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar
lebih cepat, dapat berjalan, mulai berceloteh hingga bercakap-cakap,
menyelidiki rumah dan sekitarnya, serta belajar makan sendiri.
Antara umur 3 - 6 tahun, sifat keingintahuan sangat menonjol.
Banyak bertanya, kemampuan pengamatan bertambah dengan teratur sehingga mulai mampu
memecahkan teka-teki sederhana. Angan-angan anak berkembang pesat, penuh
imajinasi, misalnya teman main pura-pura, ayah khayalan, dan meniru orang tua.
a.
Masa
Remaja dan Masa Pubertas
Menjelang usia 6 - 11 tahun,
mula-mula pertumbuhan badan terjadi secara cepat, kemudian melambat. Anak mulai
tidak tergantung orang tua, mulai berkembang akal pengendalian diri. Membentuk
kelompok dan kumpulan tersendiri. Mulai berminat pada perilaku yang baik, dan
teratur. Kecerdasan dan pengertian berkembang, menyadari pentingnya belajar,
mulai mengembangkan cara-cara baru dalam membaca dan belajar.
Pada masa remaja terjadi perubahan
dalam pertumbuhan fisik yang meliputi pertumbuhan dan kematangan kepribadian.
Masa ini merupakan tahap manusia menuju kedewasaan sering disebut dengan masa
pubertas.
Dalam masa pubertas ini,
pertumbuhan badan terjadi sangat cepat, masa ini adalah masa pematangan, baik
pada laki-laki maupun perempuan. Saat masa pubertas inilah laki-laki dan
perempuan telah mampu menghasilkan sperma dan ovum (sel telur) yang ditandai
dengan ciri-ciri seks sekunder.
Masa pubertas pada perempuan
biasanya terjadi pada usia 9 - 13 tahun. Perempuan akan bertambah tinggi dan
badan yang gemuk menjadi ramping dengan cepat.
Ciri-ciri seks sekunder pada
perempuan yang dapat dilihat, misalnya payudara membesar, panggul membesar,
rambut tumbuh di sekitar alat kelamin dan ketiak, kadang timbul jerawat. Selain
itu, kematangan organ reproduksi ditandai dengan mendapatkan haid (menstruasi)
yang pertama. Hal ini menandai adanya pelepasan pertama ovum dari indung telur.
Pertambahan tinggi badan melambat.
Masa pubertas pada laki-laki
terjadi antara umur 10 - 14 tahun. Pada masa ini kematangan organ reproduksi
ditandai dengan terbentuknya sperma dan terjadi pengeluaran sperma pada saat
tidur (mimpi basah).
Ciri-ciri seks sekunder pada
laki-laki, misalnya tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, ketiak, tumbuh
kumis, jenggot, tumbuh jakun, suara menjadi besar, otot-otot membesar, dan dada
menjadi bidang. Setelah usia 14 tahun, pertambahan tinggi akan berkurang atau
melambat. Pada masa pubertas kecerdasan berkembang cepat, kecepatan dan
ketepatan keterampilan motorik menonjol, dan perkembangan mental terbentuk.
b.
Masa
Dewasa
Pada masa
dewasa, pertumbuhan tinggi badan pada manusia berhenti. Secara psikologis,
manusia sudah matang dalam pemikiran mulai sadar akan tanggung jawabnya.
Memikirkan pentingnya pekerjaan dan pendidikan demi masa depan, juga rencana
untuk berkeluarga.
c.
Manula
Manusia tidak selamanya berada dalam puncak kekuatan. Menjadi tua
adalah proses yang biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia
lanjut usia sering disebut manula.
Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh tulang berkurang. Jika
cedera susah sembuh. Keadaan keseimbangan metabolisme tubuh berkurang,
penyembuhan luka berkurang kecepatannya, kerja organ-organ tubuh menurun,
berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut memutih. Pada wanita (umur 48-50)
mengalami menopause, yaitu berakhirnya kemampuan organ reproduksi menghasilkan
ovum. Pada laki-laki kemampuan seksual kemungkinan menurun.
Penurunan yang teratur dalam hal penciuman, pendengaran,
penglihatan, dan ingatan. Pada masa usia lanjut sering terjadi gangguan
kesehatan. Hal ini tergantung pada manusia, bagaimana memelihara dan menjaga
kesehatan tubuhnya. Masa ini, tanggung jawab manusia biasanya sudah berkurang.
INFO
|
Jadi bagaimana tumbuhan tumbuh? Harus ada
daerah pertumbuhan, serupa dengan tulang-tulang pada jari, lengan, dan kaki
yang tumbuh lebih panjang. Ada, dan hal itu disebut meristem apikal, yang
ditampilkan di sini.
Kebanyakan tumbuhan terus tumbuh sepanjang
hidup mereka. Seperti organisme multiseluler lainnya, tumbuhan tumbuh melalui
kombinasi pertumbuhan sel dan pembelahan sel. Pertumbuhan sel meningkatkan
ukuran sel, sementara pembelahan sel (mitosis) meningkatkan jumlah sel-sel.
Saat sel tumbuhan tumbuh, mereka juga menjadi khusus dalam jenis sel yang
berbeda melalui diferensiasi selular. Setelah sel berdiferensiasi, mereka tidak
bisa lagi membagi. Bagaimana tumbuhan tumbuh atau mengganti sel-sel yang rusak
setelah itu?
Kunci untuk pertumbuhan lanjutan dan perbaikan
sel-sel tumbuhan adalah meristem. Meristem adalah jenis jaringan tumbuhan yang
terdiri dari sel-sel terdiferensiasi yang dapat terus membelah dan
berdiferensiasi.
Meristem apikal ditemukan di puncak, atau
ujung, akar dan tunas, akar dan batang yang memungkinkan untuk tumbuh panjang
dan daun dan bunga akan berdiferensiasi. Akar dan batang tumbuh panjang karena
meristem menambahkan jaringan “di belakang” itu, terus mendorong lebih jauh ke
dalam tanah (akar) atau udara (untuk batang). Seringkali, meristem apikal
bercabang tunggal akan menjadi dominan, menekan pertumbuhan meristem pada
cabang lain dan mengarah ke pengembangan dari batang tunggal. Pada rumput,
meristem di dasar bilah daun memungkinkan untuk pertumbuhan kembali setelah
dimakan oleh herbivora – atau dipotong dengan mesin pemotong rumput.
Meristem apikal berdiferensiasi menjadi tiga
tipe dasar jaringan meristem yang sesuai dengan tiga jenis jaringan: protoderm
menghasilkan epidermis baru, meristem dasar menghasilkan jaringan dasar, dan
prokambium menghasilkan xilem dan floem baru. Ketiga jenis meristem dianggap
meristem primer karena mereka memungkinkan pertumbuhan panjang atau tinggi
badan, yang dikenal sebagai pertumbuhan primer.
Meristem sekunder memungkinkan pertumbuhan
diameter (pertumbuhan sekunder) pada tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba tidak
memiliki pertumbuhan sekunder. Kedua jenis meristem sekunder keduanya bernama
kambium, yang berarti “pertukaran” atau “perubahan”. Kambium menghasilkan xilem
sekunder (menuju pusat batang atau akar) dan floem (ke arah luar dari batang
atau akar), menambahkan pertumbuhan diameter tumbuhan. Proses ini menghasilkan
kayu, dan membangun batang pohon yang kokoh. Gabus kambium terletak di antara
epidermis dan floem, dan menggantikan epidermis akar dan batang dengan kulit,
satu lapisan yang merupakan gabus.
Tumbuhan
berkayu tumbuh dalam dua cara. Pertumbuhan primer menambah panjang atau tinggi,
dimediasi oleh jaringan meristem apikal di ujung akar dan tunas – yang sulit
untuk menunjukkan dengan jelas dalam diagram penampang melintang. Pertumbuhan
sekunder akan menambah diameter batang atau akar; kambium menambahkan xilem (ke
dalam) dan floem (keluar), dan gabus kambium menggantikan epidermis dengan
kulit.
INFO
|
Efek Lain Dari Hormon Auksin Bagi Tumbuhan
Selain
untuk menstimulasi perpanjangan sel dalam pertumbuhan primer; auksin juga
mempengaruhi pertumbuhan sekunder, termasuk pembelahan sel di dalam kambium
pembuluh, dan dengan mempengaruhi differensiasi xylem sekunder. Biji yang
sedang berkembang mensintesis auksin, untuk dapat meningkatkan pertumbuhan
buah di dalam tumbuhan. Auksin sintetik yang disemprotkan ke dalam tanaman
tomat anggur akan menginduksi perkembangan buah tanpa memerlukan pollinasi.
Hal ini memungkinkan untuk menghaslkan tomat tanpa biji, melalui substitusi
auksin sintetik, pada auksin yang disintetis secara normal, pada biji yang
sedang berkembang.
Sumber
: Ratna Intan, 2008. Dalam Makalah Peranan dan Fungsi Fitohormon Bagi
Tanaman. Bandung : Universitas Padjajaran
|
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,dkk. 2002. Biologi Edisi Kedelapan
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
DA Pratiwi, dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas
XII. Jakarta: Erlangga.
Diah Aryulina dkk,2003. Biologi Untuk SMU Kelas 3, Jakarta : Erlangga
John W. Kimball, 1989. Biologi Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga
Ratna
Intan, 2008. Dalam Makalah Peranan dan Fungsi Fitohormon Bagi Tanaman. Bandung
: Universitas Padjajaran
Anonimhttp://saswinhtml.blogspot.com/2012/04/pertumbuhadanperkembangan.html#.VW2OW9Kqqko. Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 19.30
Anonim http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan
perkembangan-pada-tumbuhan/. Diakses tanggal 19 Mei 2015 pukul 19.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar