Selasa, 13 Oktober 2015

Magnoliophyta (SUBCLASSIS MAGNOLIIDAE & SUBCLASSIS HAMAMELIDAE)

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
Waktu Praktikum : 08 April 2014

 






                                                                                       

                                                   Disusun Oleh :
                                               Lu’lu’ Mukhoyyaroh
                                                    Biologi B / IV
                                                    Kelompok 3

                                                  Asisten Praktikum :
1.      Ali Nurdin
2.      Rini Sulastri



PUSAT LABORATORIUM
                       IAIN SYEKH NURJATI CIREBON


MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS MAGNOLIIDAE & SUBCLASSIS HAMAMELIDAE)
I.                   Tujuan
1.      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliphyta khususnya subclassis Magnolidae dan Subclassis Hamamelidae.
2.      Menentukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada famili-famili yang ada dalam subclassis Magnolidae dan subclassis Hamamelidae.
II.                Dasar Teori
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar. bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Dillinidae, Caryophillidae, Rosidae, Asteriade (Sudarsono, 2005 : 20-22 ).
Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini hanya 2 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut :
1.            Subclassis Magnoliidae
          Subclassis ini terdiri dari 8 ordo, 39 famili, dan 12.000 spesies. Habitus dari subclassis ini sangat beragam, mulai dari pohon yang berkayu sampai herba. Beberapa famili pada subclassis ini adalah Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Piperaceae, dan Nymphaceae.
a.       Magnoliaceae
Famili ini memiliki ciri, habitus berupa pohon dan semak, stipula besar dan kadang-kadang membentuk ochrea, memiliki banyak stamen dan ovarium yang tersusun spiral, perianthium. Contoh spesiesnya adalah Michelia champaca dan Michelia grandiflora.
b.        Annonaceae
Anggota famili ini memiliki habitus berupa pohon atau perdu. Kaliks dan korolanya berjumlah kelipatan 3 dengan kaliks tersusun dalam 2 lingkaran. Contohnya adalah Annona muricata (sirsak), Cananga odorata. Kegunaan dari beberapa anggota famili ini adalah sebagai buah-buahan.
c.        Lauraceae
Habitus berupa pohon dan perdu aromatik, memiliki bunga majemuk dengan tipe perbungaan panikula, spika, racemes, dan umbela. Contohnya adalah Persea americana (alpukat).
d.      Piperaceae
Anggota famili ini umumnya memiliki daun berbentuk jarum, batang berbuku, dan memiliki bau aromatis. Perbungaan berupa spika dengan ukuran bunga yang kecil. Contohnya adalah Piper bettle (Sirih) yang digunakan sebagai bumbu masak dan Sasaladaan (Peperomia pellucida).
e.        Nymphaceae
Famili ini terdiri atas tumbuhan air yang bergetah, terapung dalam air, dan memiliki daun tunggal. Contoh tumbuhannya adalah Nymphaea nouchali(teratai) yang merupakan tanaman hias. (Tjitrosoepomo,2003. 15)
2.            Subclassis Hammamelidae
Subclassis ini terdiri atas 11 ordo, 24 famili dan 3400 species, namun yang akan dibahas hanya 2 famili dari 2 ordo yang berbeda:
            1. Ordo Hamamelidales
Memiliki beberapa famili diantaranya adalah Ceridiphyllaceae, Eupteliceae, Platanaceae dan Hammalidaceae.
a.       Hamamelidaceae (Rasamela/kayu untuk bangunan)
Hemamelidaceae merupakan bangsa Hamamelidales, anak kelas Hamamelidae. Suku Hamamelidaceae berupa pohon atau perdu, umumnya terdapat diderah subtropics dan daerah temperature hangat terutama di Asia Timur.
Pohon selalu hijau, tinggi dapat mencapai 40-60 m dengan tinggi bebas cabang 20-35 m, diameter hingga 80-150 cm. Kulit kayu halus, abu-abu, dan kayunya merah. Pohon yang masih muda bertajuk rapat dan berbentuk piramid, kemudian berangsur menjadi bulat setelah tua. Bunga berkelamin satu.
2.  Ordo Urictales
Ordo urticales adalah salah satu bangsa/ordo anggota tumbuhan berbunga. Ordo ini meliputa terna, semak – semak maupun pohon – pohon dengan kebanyakan daun – daun tunggal yang tersebar dan mempunyai daun penumpu. Bunga kebanyakan berkelamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk terbatas, Ordo urticales ini meliputi Famili Moraceae, Famili Cannabiaceae, dan Famili Urticaceae.
a.      Moraceae
Famili Moraceae termasuk pada ordo Urticales. Famili ini memiliki ciri, stipula besar, bunga bebentuk bongkol, cawan, piala. Selain itu, biasanya tumbuhan ini memiliki getah.
b.      Urticaceae
Mempunyai ciri-ciri diantaranya :
Kebanyakan berupa terna dan semak yang tidak bergetah. Daun tunggal, tersebar atau berhadapan dengan penumpu/stipula yang seringkali tidak sama besar. Bunga berkelamin tunggal jarang banci, tersusun dalam tukal – tukal atau bongkol yang simos dan selanjutnya terkumpul dalam rangkaian yang menyerupai tandan atau bunga lada. Putik dengan 1 kepala putik yang berbentuk seperti bulu atau seberkas rambut – rambut. Seringkali ada stamenodium, berupa sisik terdapat pada bagian basis dari pistilum. (Kimball.1999. 25)
Contoh Spesies Laportea interrupta
1.      Ordo Fagales
Ordo fagales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga. Ordo ini meliputi tumbuh –tumbuhan yang berbatang kayu dengan daun serta daun – daun penumpu yang lekas runtuh. Bunga berkelamin tunggal tersusun dalam majemuk yang menyerupai bugnan lada dengan penyerbukan secara anemogami.
Ordo ini hanya terdiri dari satu famili, yaitu : Famili Fagaceae.
a.      Famili Fagaceae
Ciri-ciri:
Tumbuh – tumbuhan berkayu dengan daun – daun tunggal yang kedudukannya tersebar dan daun penumpu yang lekas gugur. Bunga berkelamin tunggal dan berumah satu. Uniseksual, bunga jantan tunggal/karangan capitulum/amentum dan bunga betina : tunggal/ berkelompok. Habitunya semak dan pohon. Contoh Spesies: Castanopsis argantea.

III.             Alat dan Bahan
a.       Alat
Alat Tulis

b.      Bahan
1.      Piper batle                         (Sirih)
2.      Peperomia pellucida         (sasaladahan)
3.      Nymphaea stellata             (Teratai bunga ros)
4.      Persea americana             (Alpukat)
5.      Artocarpus heterophyllus  (Nangka)
6.      Ficus elastica                    (Karet munding)
7.      Cananga odonata             (Kenanga)

IV.             Langkah Kerja
1.      Amati spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk segi penampang melintangnya.
2.      Amati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan,bentuk dan tepian daunnya.
3.      Amati dan bandingkan bunganya, yaitu : komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Amati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu corolla, calyx, perigonium, stamen, dan pistilum.
5.      Gambarlah bagian-bagian tumbuhan, yaitu : percabangan tumbuhan, perhatikan pula letak stipulanya, penampang memanjang bunga, stamen dan pistilum  serta beri nama bagian-bagian tumbuhan tersebut.
















V.                Pembahasan
Pada praktikum ini yaitu mengenal dan memahami dari divisi Magnoliophyta kelas Magnoliopsida (Subclass Magnoliidae dan Hamamelidae). Percobaan pertama yaitu mengamati dari Famili Piparaceae yaitu pertama pada Piper batle (Sirih).
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida                                          
Subkelas          : Magnoliidae

Piper bettle
attle
Ordo                : Paperales
Familia            : Paperaceae
Genus              : Piper
Spesies            : Piper battle

Deskripsi :
Sirih termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut.
Piper betle habitusnya adalah liana atau tanaman merambat, percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun berseling, ertulangan daun campilodrolous, perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calyx/corolla tanpa perhiasan, stamen lepas. Karpel stigma bersatu, superum, simetri bunga zigomorp. Jenis kelamin tumbuhan monoecius, apocarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan beberapa tahun, karena tumbuhan ini cepat mati.
Manfaat daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa). Biasanya kelengkapan untuk 'nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan kapulaga.
Yang kedua yaitu Paperomia pellucida (Sasaladahan)
            Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
 Kelas              : Magnoliopsida
Ordo                : Piperales
Famili              : Piperaceae
Genus              : Peperomia

sasaladahan
Spesies                : Peperomia pellucida

                 Sasaladaan (Peperomia pellucida) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Piperales family Piperaceae. Spesies ini memiliki habitus herba berbunga sepanjang tahun, tanaman ini ditemukan dalam berbagai teduh, habitat lembab di seluruh Asia dan Amerika. Ini tumbuh dalam rumpun, yang tumbuh subur di lepas, tanah lembab dan tropis dengan iklim subtropis. Pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat,  jenis daun tunggal, duduk daun berselang seling (alternates), bentuk daun jantung (Cordate), ujung daun runcing (acutus) pertulangan melengkung (curved), tepi daun rata (entire), pangkal daunnya seperti jantung (caurdate), helaian daun (lamina) berbentuk bundar telur (ovate) sampai lonjong, Daging daun tipis. Permukaan atas daun rata berwarna hijau dan licin agak mengkilat. Permukaan atas daun berwarna lebih tua dari permukaan bawah, perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla tanpa perhiasaan, stamen lepas, pistilum (karpel) bersatu, ovarium superum, simetri bunga zigomorf, perbungaan bulir, kelamin tumbuhan monoceous, pelekatan karpel synkarp, tipe plasenta basalis, dan umur beberapa tahunan, bagian tambahannya sulur.
                 Daun sasaladaan disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu untuk bahan makanan
            Pengamatan Kedua yaitu pada Family Nhymphaceae yaitu pada Nhymphaea stellaa (Teratai bunga ros).
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Nymphales
Famili              : Nympaceae

Nymphaea stellata
Genus              : Nymphaea
Spesies            : Nymphaea stellata

Nymphaea stellata jenis tumbuhan akuatik yang hidup di air dengan memiliki bentuk daun yang bervariasi ada yang besar,sedang . Bunganya juga memiliki variasi warna yang sangat banyak. Nymphaea stellata  percabangan monopodial, jenis daun tunggal, duduk daun roset, pertulangan daun aktinodromous, perbungaan tunggal, jenis kelamin monoecius.
Nymphaea stellata Pertulangan menjari (palmae), tepi daun bergelombang (undulatus), pangkal cordatus, helaian daun bundar (orbicular), pembungaan tunggal, perbungaan simosa, simetri bunga zigomorf,  perhiasan bunga liliacus, jenis kelamin bisexsual, calix/corolla lepas, bentuk corolla funnelform, berstamen arteri sepal, pistilum (karpel) apocarpus, ovarium inferum, kelamin tumbuhan monoceus, pelekatan karpel apokarp, jenis buah ganda, tipe plasenta parietalis, dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun. Manfaat bunga teratai sangat baik sekali untuk dijadikan sumber obat maupun makanan. 



Pengamatan ketiga yaitu pada Family Magnoliaceae yaitu pada cananga odonata
            Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Magnoliidae
Ordo                : Magnoliales
Family             : Annonaceae

Cananga odorata
Genus              : Cananga
Spesies            : Cananga odorata

Berdasarkan hasil pengamatan, habitus berupa perdu, percabangan simpodial, segi penampang bulat. Daun tunggal, filotaksis tersusun berselang-seling, bentuk daun seperti jantung (kordatus), pertulangan daun menyirip jantung, bagian tepi daun berbentuk keriting atau berombak, ujung daun berbentuk runcing berwarna hijau tua, dan pangkal daun berbentuk membulat. Daun kenanga berbentuk lonjong dan merapunyai tandan bunga terjurai berwarna hijau kekuningan. Apabila sudah tua, ini berubah menjadi kuning dan baunya sangat harum.
Bunga berbentuk bintang, berbau harum dan menyebar berupa bunga-bunga tunggal atau berkelompok pada tangkai bunga, sejumlah 3 sampai 5. Kelopak berjumlah 3 berbentuk lidah, bertaut pada dasarnya, berbulu, berwarna hijau, kemudian kuning kehitaman. Mahkota berjumlah 6, kadang-kadang 8 sampai 9, berbentuk pita, berdaging, terlepas antara satu dan lainnya dan tersusun dalam 2 lingkaran yang masing-masing berjumlah 3. Dasar bunga berbentuk pipih dan mencembung. Bunga majemuk, pendek, serta menggantung. Bunga berwarna hijau ketika masih muda dan berwarna kuning jika tua. Perbungaan muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas (terminal) dengan susuna yang khas.
Secara tradisional Cananga odonata bunganya berfungsi sebagi bunga tabur dipemakaman, campuran bunga rampai atau sebagai hiasan sanggul wanita,dijadikan sebagai sumber minyak atsiri untuk mewangian, kenanga juga menghasilkan kayu, yang berukuran besar dijadikan peti mati atau perkakas rumah. Kulit kayunya dapat dimanfaatkan sebagai serat untuk tali (di daerah-daerah Indonesia Timur), Bunga Kenanga dapat digunakan juga sebagai penghias dekorasi pada acara perayaan. Manfaat lain untuk aroma terapi yang efektif untuk melenyapkan bau badan yang sangat mengganggu.
Yang ke empat yaitu pada Family Lauraceae yaitu pada Persea americana
            Klasifikasi
Kingdom      : Plantae
Divisi            : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Ordo             : Ranales
Famili           : Lauraceae

Persea americana

Genus           : Persea
Spesies         : Persea americana

Tanaman alpukat berakar tunggang atau dikotil serta memiliki batang yang berkayu, bulat warnanya coklat kotor banyak bercabang ranting berambut halus. Tanaman berupa pohon dengan percabangan monopodial, bentuk daunya bulat telur jenis daun tunggal, duduk daun tersebar, pertulangan daun menyirip, perbungaan majemuk, ujung daun meruncing (acuminatus),   tepi daun bergelombang (undulatus), pangkal daunnya tumpul (obtuse), daging daun tebal, bunga majemuk, perbungaan umbela,jenis kelamin biseksual, simetri bunga aktinomorf, kelamin tumbuhan monoceous.
Manfaat alpukat untuk kesehatan yang bisa kita dapatkan dari mengkonsumsi buah alpukat. Selain itu dapat menyehatkan kulit dan rambut
minyak alpukat seringkali digunakan dalam kosmetik untuk melembapkan kulit dan membuatnya bercahaya. Selain itu, alpukat juga mengandung bahan yang bisa membuat rambut sehat dan indah. Vitamin E yang terdapat dalam buah alpukat akan melindungi kulit dari radiasi berbahaya sinar matahari.
Yang ke lima yaitu pada Family Moracea yaitu pada Artocarpus heterophyllus (Nangka).
            Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Hamamelidae

Arthocarpus heterophyllus
Ordo                : Urticales
Family             : Moraceae
Genus              : Arthocarpus
Spesies            : Arthocarpus heterophyllus

              Nangka (Arthocarpus heterophyllus) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Urticales family Moraceae. Spesies ini memiliki habitus pohon pola percabangan monoodial, bentuk penampangnya tegak bulat silindris,  jenis daun majemuk, duduk daun berselang seling (alternates), bentuk daun lanset terbalik (oblanceolatus), ujung daun runcing (acutus), pertulangan menyirip (pinnate), tepi daun bergelombang (undulatus), pangkal daunnya runcing (acutus), daging daun agak tebal seperti kulit, bunga tunggal, perbungaan bongkol, calix/corolla tanpa perhiasaan, stamen lepas, pistilum (karpel) bersatu, simetri bunga zigomorf,  kelamin tumbuhan monoceous, jenis kelamin bisexsual. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat yang seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup dan keping biji berkeping dua ( Dicothyledone ). Buah nangka berbentuk lonjong dan bulat, berukuran besar, dan berdurilunak,buah terbentuk dari rangkaian bunga majemuk yang dari luartampak seolah-olah seperti satu sehingga disebut buah semu. Daging buah nangka umumnya tebal berwarna kuning , kuning pucat,kuning kemrah-merahan atau jingga.buah nangka beraromahharum yang berasal dari kandungan senyawa etil butirat, berair, rasanya manis.
            Manfaat  tanaman ini juga di rekomendasikan oleh pengobatan ayurveda sebagai obat anti diabetes karena ekstrak daun nangka memberi efek hipoglikemi. Selain itu daun pohon nangka juga dapat digunakan sebagai pelancar ASI, borok (obat luar), dan luka (obat luar). Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran yang mengandung albuminoid dan karbohidrat. Sedangkan biji nangka dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik (Heyne. 1987). Biji nangka dapat diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran).
            Yang terakhir pada Family Moraceae yaitu Ficus elastica
            Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Hamamelidae
Ordo                : Urticales

Ficus elastica
Family             : Moraceae
Genus              : Ficus
Spesies            : Ficus elastica
Ficus elastica memiliki habitus berbentuk pohon. Memiliki akar tunggang. Batang berkayu, berbentuk silindris, warna coklat tua, permukaan batang halus, percabangan batang menyebar tak beraturan hingga membentuk pohon yang rindang.
Daun tersebar bertangkai cukup panjang, seperti kulit, memanjang atau eliptis, kerapkali dengan pangkal tumpul dan ujung meruncing, tepi rata, dari atas hijau tua dan mengkilat (nitidus), dari bawah lebih muda dan buram, berbintik – bintik transparan yang rapat, gundul. Daun memiliki stipulae. Daun tersusun berseling (alternate). Daun memiliki helaian yang berdaging (Carnosus), permukaan atas licin mengkilat dan permukaan bawah suram (Opacus). Daun ini umumnya berwarna hijau, daun muda berwarna hijau kemerahan dan daun tua berwarna hijau tua. Selain itu, ada juga pohon Ficus elastica yang memiliki daun hijau keunguan.
Bunganya memiliki bentuk simetris (aktinomorf) yaitu tajuk bunga dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup dengan beberapa cara. Tidak memiliki kelopak bunga. Memiliki mahkota bunga sebanyak 4. Memiliki jumlah stamen 4. Kedudukan bakal buah pada tumbuhan ini adalah superior / menumpang. Bunga muncul di ketiak daun, berwarna kuning kehijauan, penyerbukan sangat tergantung pada satu jenis tawon Ficus, berwarna kuning kehijauan. Memiliki sistem perbungaan simosa.
Manfaatnya yaitu pada batang Ficus elastica menghasilkan getah. Getah tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar karet yang digunakan untuk pengolahan berbagai jenis produk. Puluhan tahun lalu orang-orang memanfaatkan getah tersebut tidak hanya untuk diolah, tetapi juga untuk digunakan sebagai obat. Getah karet dipercaya bisa menyembuhkan bisul. Getah ini dioleskan pasa bisul dan dibalut dengan kain bersih.










PERTANYAAN DAN JAWABAN:
1.      Tuliskan cirri-ciri khusus yang termasuk pada divisi Magnoliophyta!
Jawab : Secara umun kelompok tumbuhan ini dibungkus oleh daging buah atau berbiji tertutup dan memiliki bunga sejati.
2.      Jelaskan ciri-ciri khusus bunga yang terdapat pada Magnoliaceae!
Jawab : Bunga pada Magnoliaceae sempurna atau sejati, benang sari dan putiknya terlihat jelas.
·         Bunga
Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini memperluas kemampuan evolusi dan lungkang (ruang prasyarat hidup atau niche) ekologisnya sehingga membuatnya sangat sesuai untuk hidup di daratan.
·         Benang sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi untuk dapat beradaptasi dengan penyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas jangkauan ruang hidupnya.
·         Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.
·         Karpela menutup rapat bakal biji
Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan berkembang menjadi buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
·         Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.
·         Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung adaptasi karena melengkapi embrio ataukecambah dengan cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya. 
3.       Cirri khusus apa yang secara morfologis dapat kita amati, menyebabkan tumbuhan-tumbuhan dimasukkan ke dalam family Piperaceae?
Jawab : Piperaceae memiliki bunga berupa bulir.
4.       Kenapa Nymphaeae sp dimasukkan ke dalam Magnoliophyta padahal tumbuhan ini tidak memiliki akar tunggang?
Jawab : Karena Nymphaeae sp memiliki bunga yang sejati.
5.      Cirri khusus apa yang dimiliki oleh Artocarpus heterophyllus, Artocarpus altilis, Ficus elasticsehingga masuk dalam family Moraceae?
Jawab : Cirri khususnya hampir semua bagian tubuh tumbuhan bergetah.
6.      Bagaimana proses fertilisasi yang terjadi pada tumbuhan Magnoliophyta? Jelaskan dengan gambar!
Jawab: Fertilisasi atau pembuahan magnoliophyta terjadi ketika penyerbukan pada angiospermae terjadi bila serbuk sari sampai ke kepala putik. Proses ini dapat terjadi dengan bantuan angin, hewan penyerbuk atau manusia. Ciri yang khas pada kelompok tumbuhan ini adalah proses pembuahan ganda. Pertama antara sel telur dan sperma, hasil fusi keduanya akan menghasilkan zigot. Kedua, antara sperma dan sel induk endospermae, hasil fusi keduanya menghasilkan endosperma. Untuk pertumbuhannya, embrio memerlukan zat makanan. Zat ini diperoleh dari endosperma atau dari kotiledon. Setelah terjadi proses pembuahan yang menghasilkan zigot dan endosperma di dalam bakal biji, maka bakal biji tersebut akan berkembang menjadi biji, sedangkan bakal buah yang mengandung biji akan berkembang menjadi buah. 











KESIMPULAN
1.      Magnoliidae memiliki beberapa family yakni Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Pipeaceae, Nymphaceae. Sementara Hamamelidae memiliki family Moraceae lauraceae
2.       Divisi magnoliophyta memilki sifat-sifat utama yang berupa adanya trakea dan xilem, adanya elemen tapis (Sieve elements) dan pengatur floem, kantung embrio dengan 8 inti (satu telur, dua sinergid, tiga antipoda, dan dua inti polar), memilki karpel yang menutup dan pembuahan ganda.
3.      Family piperaceae yaitu pada spesies sirih memiliki ciri khusus bunganya berupa bulir.
4.      Teratai termasuk ke dalam family nymphaeaceae. Teratai bercirikan khusus tidak memiliki akar tunggang, habitatnya merupakan akuatik.
5.       Family lauraceae memiliki buah yang ditutupi oleh daging buah yang tebal dan lembut, dll. Contohnya yaitu pada alpukat













DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Dasuki,U.A. 1992. Petunjuk Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung : Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati ITB
Ersam, T., 2001. Senyawa Kimia Makromolekul beberapa Tumbuhan Artocarpus Hutan Tropika Sumatera Barat. Bandung: ITB
Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar