Selasa, 13 Oktober 2015

Laporan Kimia Derajat Keasaman

DERAJAT KEASAMAN

A.    Tujuan
1.      Menentukan sifat asam dan basa dari beberapa bahan melalui pengukuran Ph
2.      Menentukan harga Ph dari beberapa konsentrasi asam.

B.     Dasar Teori
Dalam mempelajari reaksi asam basa dalam larutan, konsentrasi ion hydrogen adalah kunci yang menunjukan keasaman/kebasaan suatu larutan. Dalam air murni pada temperatur 25 konsentrasi ion hydrogen adalah 10-7  M (mol  per liter) yang akan sama dengan harga konsentrasi ion hidroksidanya.sedangkan hasil kali konsentrasi ion-ion dalam air adalah
                   10-7 M X 10-7 M = 10-14 M2 disebut sebagai kw (konsentrasi air)      
              Pada saat {H+} = {OH-} = 10-7 M larutan disebut netral. Dalam larutan asam akan terjadi kelebihan ion hydrogen sehingga {H+} > {OH-} Ini berarti {H+} > 10-7 M, dalam larutan basa akn terjadi kelebihan ion hidroksida {H+} < {OH-} yang berarti {H+} < 10-7. Konsentrasi ion {H+} atau {OH-} ini sangat kecil sekali, maka pada tahun 1909 sorensen, menyarankan pengukuran yang praktis yang disebut pH derajat keasaman. Di laboratorium derajat keasaman dapat diukur dengan menggunakan pH meter atau menggunakan kertas indicator universal.
              Besar konsentrasi {H+} atau {OH-} dalam larutan diketahui salah satunya maka konsentrasi {OH} atau {H+} dapat dicari dengan memasukkan harga Kw. Untuk asam basa kuat besarnya konsentrasi dari ion hydrogen atau ion hidroksida dapat dihitung berdasarkan konsentrasi asam atu basa larutan.
              Jeruk nipis dan asam cuka sama-sama asam, tetapi tingkat keasaman tidak sama bukan?, Bagaimana kita menyatakan tingkat keasaman? Telah disebutkan bahwa pembawa sifat asam adalah ion H+. Jadi , derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ makin asam larutan. Sorensen (1868-1939), seorang ahli kimia dari Denmark, mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. secara matematika diungkapkan dengan persamaan :
pH = - log {H+}
              Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan beberapa rumus sebagai berikut
Jika {H+} = 1 x 10-n , maka pH = n
Jika {H+} = x 10-n , maka pH = n – log x
Sebaliknya, jika pH = n, maka {H+} = 10-n
              Hubungan tingkat keasaman dengan pH bahwa tingkat keasaman berbanding terbalik dengan nilai pH. Artinya, semakin asam larutan, maka semakin kecil nilai pH nya, dan sebaliknya. Hal itu terjadi karena pH dan konsentrasi ion H+ di hubungkan dengan tanda negatif. Selanjutnya, karena bilangan dasar logaritma adalah 10 maka larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar  n mempunyai perbedaan konsentrasi ion H+ sebesar 10n.
              Analogi dengan pH (sebagai cara menyatakan konsentrasi ion H+), konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH.
pOH = - log (OH-)

C.    Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
Jumlah
1.       Batang pengaduk
1
2.       Gelas beker 100 cm3
2
3.       Gelas Ukur 100 cm3
2
4.       Botol semprot
1
5.       Botol reagen
1
6.       Batang pengaduk 15 cm
-
7.       Aquades
1000 cm3
8.       Sendok plastic kecil
9.       Rak tabug raksi
10.   Tabung reaksi panjang 10 cm
11.   HCl konsentrasi 0.1 M, 0.01 M, 0.001 M
Masing-masing 5 cm3
12.   NaHC03 0.1 M/ Soda kue
3 cm3
13.   Na2CO3 0.1 M
3 cm3
14.   NH4Cl2 0.1 M
3 cm3
15.   CH3COONa 0.1 M
3 cm3
16.   KCl 0,1 M
3 cm3
17.   Asam asetat konsentrasi 0.1 M, 0.01 M, 0,001 M
Masing-masing 5 cm3
18.   MgCl2 0.1 M
3 cm3
19.   NaCl 0.1 M
3 cm3
20.   Kertas indicator universal
7 lembar
21.   NaOH 0.1 M
3 cm3


D.    Prosedur Kerja
a.       Menentukan harga pH daribeberapa konsentrasi asam
1.      Berilah nomor pada tabung reaksi nomor 1,2,3,4,5, dan 6, istilah masing-masing tabung secara berurutan dengan 2 cm3 larutan sebgai berikut.
·         Pada tabung pertama larutan HCl 0,1 M
·         Pada tabung kedua larutan HCl 0,01 M
·         Pada larutan ketiga larutan HCl 0,001 M
·         Pada larutan keempat larutan CH3COOH 0,1 M
·         Pada larutan kelima larutan CH3COOH 0,01 M
·         Pada larutan keenam larutan CH3COOH 0,001 M
2.      Pada masing-masing tabung, masukkan sepotong kecil kertas indicator universal amati warna apakah yang terjadi pada kertas indicator, lalu bandingkan dengan warna yang tertera pada kemasan kertas indicator universal dan tentukan pH dari larutan tersebut?
3.      Tuliskan nilai Ph dari masing-masing tabung diatas pada tabel yang disediakan.
4.       Menentukan sifat asam dan basa dari beberapa bahan melalui pengukuran Ph
·         Berilah nomor pada tabung reaksi nomor 1,2,3,… dst sampai 11 isilah masing-masing tabung secara berurutan dengan 3 cm3 larutan sebagai berikut
·         Pada tabung pertama larutan NaHCO3 0,1 M
·         Pada tabung kedua larutan Na2CO3 0,1 M
·         Pada tabung ketiga larutan NH4Cl2 0,1 M
·         Pada tabung keempat larutan CaCl2 0,1 M
·         Pada tabung kelima larutan CH3COONa 0,1 M
·          Pada tabung keenamlarutan KCl 0,1 M
·         Pada tabung ketujuh larutan CH3COOH 0,1 M
·         Pada tabung kedelapan larutan MgCl2 0,1 M
·         Pada tabung kesembilan larutan NaCl 0,1 M
·         Pada tabung kesepuluh larutan HCl 0,1 M
·         Pada tabung kesebelas larutan NaOH 0,1 M
·         Pada tabung keduabelas larutan NH4OH 0,1 M

E.     Hasil Pengamatan
a.       Nilai Ph dari beberapa konsentrasi asam
NO
Isi tabung
Warna Indikator Kertas
Nilai pH
Konsentrasi Ion H+
Kesimpulan
1
HCl 0,1 M
Merah tua
1
10-1
Asam Kuat
2
HCl 0,01 M
Merah Muda
2
10-3
Asam Lemah
3
HCl 0,001 M
Orange Muda
3
10-4
Asam Lemah

NO
Isi tabung
Warna Indikator Kertas
Nilai pH
Konsentrasi Ion H+
Kesimpulan
1
CH3COOH 0,1 M
Kuning tua
5
10-5
Asam lemah
2
CH3COOH 0,01 M
Orange muda
4
10-4
Asam lemah
3
CH3COOH 0,001 M
Orange muda
4
10-4
Asam lemah
b.      Nilai PH dari beberapa zat
No
Isi cawan
Warna kertas indikatotr
Nilai pH
Konsentrasi Ion H+
Kesimpulan
1
NaHCO3 0,1 M
Hijau
8
10-8
Basa lemah
2
Na2CO3 0,1 M
Biru tua
11
10-11
Basa kuat
3
NH4Cl 0,1 M
Kuning tua
6
10-6
Asam lemah
4
CH3COONa 0,1 M
Hijau Muda
7
10-7
Netral
5
KCl 01 M
Hijau Muda
7
10-7
Netral
6
CH3COOH 0,1 M
Orange
4
10-4
Asam lemah
7
MgCl2 0,1 M
Hijau Muda
7
10-7
Netral
8
NaCl 0,1 M
Kuning Tua
6
10-6
Asam lemah
9
HCl 0,1 M
Merah tua
2
10-2
Asam kuat
10
NaOH 0,1 M
Hijau tua
9
10-9
Asam lemah

F.     Pembahasan
              Derajat keasaman adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan dengan menggunakan pengukuran pH.
              Dalam praktikum ini meggunakan bahan-bahan dan alat seperti plat tetes dengan memperhatikan proses beberapa perubahan yang terjadi dengan indicator universal. Dengan adanya perubahan warna  yang terjadi maka saya dapat menyimpulkan bahwa larutan tersebut mengandung asam, dan bahan yang tergolong mengandung basa dengan mencocokan warna dari indicator universal, maka akan didapatkan hasil bahwa yang perubahan warnanya dari orange menjadi kehitaman maka larutan tersebut bersifat basa, sedangkan jika warna indicator universal tersebut berubah kearah warna merah maka larutan tersebut bersifat asam.
              Pada praktikum dilakukan dengan mengamati 2 percobaan yaitu menentukan harga pH suatu larutan (kuat-lemah) dengan menggunakan cara percobaan dengan kertas indicator universal kemudian bandingkan dengan metode perhitungan dengan menggunakan rumus {H+} =x  untuk menghitung asam kuat dengan menggunakan ruua {H+} untuk mencari nilai asam lemah.
              Suatu pH dapat diketahui dengan menggunakan bahan-bahan tersebut jika dimasukan kedalam plat tetes. Yang pertama yaitu asam kuatnya adalah HCl dari mulai konsentrasi 0,1 M sampai dengan konsentrasi 0,001 M yang kemudian larutan tersebut dimasukan kedalam indicator universal yang diamati perubahan warnanya sehingga dihasilkan untuk larutan HCl 0,1 M berwarna merah tua dengan nilai pH yaitu 1 atau 10-1 yang menandakan larutan ini bersifat asam kuat.
              Kemudian pada larutan HCl yang berkonsentrasi 0,01 M berwrna merah muda dengan nilai pH yaitu 3 atau 10-3 yang menandakan larutan ini bersifat asam kuat. Pada larutan HCl 0,001 M berwrna orange muda atau sama dengan nilai pH nya 4 atau 10-4 yang menandakan larutan ini bersifat asam kuat.
              Artinya apabila nilai pH yang dikandung oleh suatu larutan > dari 7 maka larutan tersebut bersifat basa, sedangkan jika pH nya < 7 dari 7 maka larutan tersebut mengandung asam.
              Sedangkan dalam percobaan kedua dengan menggunakan bahan-bahan seperti NaHCO3 0.1 M, Na2CO3 0.1 M, NH4CI 0.1 M, CH3COONa 0.1 M, KCl 0.1 M, CH3COOH 0.1 M, MgCl2 0.1 M, NaCl 0.1 M, HCl 0.1 M, NaOH 0.1 M Pada bahan pertama sampai ke 10 hasil antara percobaan dengan menggunakan indicator universal berbeda, dengan menggunakan perhitungan secara teori bahwa HCl (0.1 M) itu bernilai 2 dan pada CH3COOH (0.1 M) bernilai 4. Hal ini bisa terjadi Karena keteledoran kami sehingga mempengaruhi perbedaan pH tersebut.

G.    Kesimpulan
1.      Derajat keasaman adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan dengan menggunakan pengukuran pH.
2.      Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, maka semakin rendah nilai pHnya atau berbanding terbalik antara konsentrasi dengan nilai pH.
3.      Apabila nilai pH yang dikandung oleh suatu larutan > dari 7 maka larutan tersebut bersifat basa, sedangkan apabila mengandung pH < dari 7 maka larutan tersebut mengandung asam.
4.      Faktor yang mempengaruhi perbedaan pH tersebut yaitu diantaranya karena pengaruh indicator universal yang diletakkan terlalu lama di platetes hingga merubah warna kertas atau larutan, juga mungkin karena adanya pengaruh dari konsentrasi larutan yang berubah karena tercampur dengan larutan lain.

             
Daftar Pustaka
Arisworo djoko dkk. 2007. IPA (Fisika, kimia, biologi).Bandung: Gravindo
Kartimi. 2012. Panduan Praktikum Kimia Dasar 1. IAIN : Cirebon

Purba, Michael. 2007. Kimia. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar