DERAJAT KEASAMAN
A. Tujuan
1. Menentukan sifat asam dan basa dari
beberapa bahan melalui pengukuran Ph
2. Menentukan harga Ph dari beberapa
konsentrasi asam.
B. Dasar Teori
Dalam mempelajari reaksi asam basa dalam
larutan, konsentrasi ion hydrogen adalah kunci yang menunjukan
keasaman/kebasaan suatu larutan. Dalam air murni pada temperatur 25 konsentrasi ion
hydrogen adalah 10-7 M (mol
per liter) yang akan sama dengan harga konsentrasi ion
hidroksidanya.sedangkan hasil kali konsentrasi ion-ion dalam air adalah
10-7 M
X 10-7 M = 10-14 M2 disebut sebagai kw
(konsentrasi air)
Pada saat {H+} = {OH-} = 10-7
M larutan disebut netral. Dalam larutan asam akan terjadi kelebihan ion
hydrogen sehingga {H+} > {OH-} Ini berarti {H+}
> 10-7 M, dalam larutan basa akn terjadi kelebihan ion hidroksida
{H+} < {OH-} yang berarti {H+} < 10-7.
Konsentrasi ion {H+} atau {OH-} ini sangat kecil sekali,
maka pada tahun 1909 sorensen, menyarankan pengukuran yang praktis yang disebut
pH derajat keasaman. Di laboratorium derajat keasaman dapat diukur dengan
menggunakan pH meter atau menggunakan kertas indicator universal.
Besar konsentrasi {H+} atau {OH-}
dalam larutan diketahui salah satunya maka konsentrasi {OH} atau {H+}
dapat dicari dengan memasukkan harga Kw. Untuk asam basa kuat besarnya
konsentrasi dari ion hydrogen atau ion hidroksida dapat dihitung berdasarkan
konsentrasi asam atu basa larutan.
Jeruk nipis dan asam cuka sama-sama asam, tetapi
tingkat keasaman tidak sama bukan?, Bagaimana kita menyatakan tingkat keasaman?
Telah disebutkan bahwa pembawa sifat asam adalah ion H+. Jadi ,
derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion H+
makin asam larutan. Sorensen (1868-1939), seorang ahli kimia dari Denmark,
mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. secara
matematika diungkapkan dengan persamaan :
pH = - log {H+}
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan beberapa rumus sebagai berikut
Jika {H+} =
1 x 10-n , maka pH = n
Jika {H+} = x 10-n , maka pH = n – log x
Sebaliknya, jika pH =
n, maka {H+} = 10-n
Hubungan
tingkat keasaman dengan pH bahwa tingkat keasaman berbanding terbalik dengan
nilai pH. Artinya, semakin asam larutan, maka semakin kecil nilai pH nya, dan
sebaliknya. Hal itu terjadi karena pH dan konsentrasi ion H+ di
hubungkan dengan tanda negatif. Selanjutnya, karena bilangan dasar logaritma
adalah 10 maka larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar n mempunyai perbedaan konsentrasi ion H+
sebesar 10n.
Analogi dengan pH (sebagai cara menyatakan konsentrasi
ion H+), konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan
cara yang sama, yaitu pOH.
pOH = - log (OH-)
C. Alat dan
Bahan
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
1.
Batang pengaduk
|
1
|
2.
Gelas beker 100 cm3
|
2
|
3.
Gelas Ukur 100 cm3
|
2
|
4.
Botol semprot
|
1
|
5.
Botol reagen
|
1
|
6.
Batang pengaduk 15 cm
|
-
|
7.
Aquades
|
1000 cm3
|
8.
Sendok plastic kecil
|
|
9.
Rak tabug raksi
|
|
10.
Tabung reaksi panjang 10 cm
|
|
11.
HCl konsentrasi 0.1 M, 0.01 M, 0.001 M
|
Masing-masing 5 cm3
|
12.
NaHC03 0.1 M/ Soda kue
|
3 cm3
|
13.
Na2CO3 0.1 M
|
3 cm3
|
14.
NH4Cl2 0.1 M
|
3 cm3
|
15.
CH3COONa 0.1 M
|
3 cm3
|
16.
KCl 0,1 M
|
3 cm3
|
17.
Asam asetat konsentrasi 0.1 M, 0.01 M, 0,001 M
|
Masing-masing 5 cm3
|
18.
MgCl2 0.1 M
|
3 cm3
|
19.
NaCl 0.1 M
|
3 cm3
|
20.
Kertas indicator universal
|
7 lembar
|
21.
NaOH 0.1 M
|
3 cm3
|
D. Prosedur
Kerja
a. Menentukan harga pH
daribeberapa konsentrasi asam
1. Berilah nomor pada
tabung reaksi nomor 1,2,3,4,5, dan 6, istilah masing-masing tabung secara
berurutan dengan 2 cm3 larutan sebgai berikut.
·
Pada tabung pertama larutan HCl 0,1 M
·
Pada tabung kedua larutan HCl 0,01 M
·
Pada larutan ketiga larutan HCl 0,001 M
·
Pada larutan keempat larutan CH3COOH 0,1 M
·
Pada larutan kelima larutan CH3COOH 0,01 M
·
Pada larutan keenam larutan CH3COOH 0,001 M
2. Pada masing-masing
tabung, masukkan sepotong kecil kertas indicator universal amati warna apakah
yang terjadi pada kertas indicator, lalu bandingkan dengan warna yang tertera
pada kemasan kertas indicator universal dan tentukan pH dari larutan tersebut?
3. Tuliskan nilai Ph dari
masing-masing tabung diatas pada tabel yang disediakan.
4. Menentukan sifat asam dan basa dari beberapa
bahan melalui pengukuran Ph
·
Berilah nomor pada tabung reaksi nomor 1,2,3,… dst
sampai 11 isilah masing-masing tabung secara berurutan dengan 3 cm3
larutan sebagai berikut
·
Pada tabung pertama larutan NaHCO3 0,1 M
·
Pada tabung kedua larutan Na2CO3
0,1 M
·
Pada tabung ketiga larutan NH4Cl2
0,1 M
·
Pada tabung keempat larutan CaCl2 0,1 M
·
Pada tabung kelima larutan CH3COONa 0,1 M
·
Pada tabung
keenamlarutan KCl 0,1 M
·
Pada tabung ketujuh larutan CH3COOH 0,1 M
·
Pada tabung kedelapan larutan MgCl2 0,1 M
·
Pada tabung kesembilan larutan NaCl 0,1 M
·
Pada tabung kesepuluh larutan HCl 0,1 M
·
Pada tabung kesebelas larutan NaOH 0,1 M
·
Pada tabung keduabelas larutan NH4OH 0,1 M
E. Hasil
Pengamatan
a. Nilai Ph dari beberapa
konsentrasi asam
NO
|
Isi tabung
|
Warna Indikator Kertas
|
Nilai pH
|
Konsentrasi Ion H+
|
Kesimpulan
|
1
|
HCl 0,1 M
|
Merah tua
|
1
|
10-1
|
Asam Kuat
|
2
|
HCl 0,01 M
|
Merah Muda
|
2
|
10-3
|
Asam Lemah
|
3
|
HCl 0,001 M
|
Orange Muda
|
3
|
10-4
|
Asam Lemah
|
NO
|
Isi tabung
|
Warna Indikator Kertas
|
Nilai pH
|
Konsentrasi Ion H+
|
Kesimpulan
|
1
|
CH3COOH 0,1 M
|
Kuning tua
|
5
|
10-5
|
Asam lemah
|
2
|
CH3COOH 0,01 M
|
Orange muda
|
4
|
10-4
|
Asam lemah
|
3
|
CH3COOH 0,001 M
|
Orange muda
|
4
|
10-4
|
Asam lemah
|
b. Nilai PH dari beberapa
zat
No
|
Isi cawan
|
Warna kertas
indikatotr
|
Nilai pH
|
Konsentrasi Ion
H+
|
Kesimpulan
|
1
|
NaHCO3
0,1 M
|
Hijau
|
8
|
10-8
|
Basa lemah
|
2
|
Na2CO3
0,1 M
|
Biru tua
|
11
|
10-11
|
Basa kuat
|
3
|
NH4Cl
0,1 M
|
Kuning tua
|
6
|
10-6
|
Asam lemah
|
4
|
CH3COONa
0,1 M
|
Hijau Muda
|
7
|
10-7
|
Netral
|
5
|
KCl 01 M
|
Hijau Muda
|
7
|
10-7
|
Netral
|
6
|
CH3COOH
0,1 M
|
Orange
|
4
|
10-4
|
Asam lemah
|
7
|
MgCl2
0,1 M
|
Hijau Muda
|
7
|
10-7
|
Netral
|
8
|
NaCl 0,1 M
|
Kuning Tua
|
6
|
10-6
|
Asam lemah
|
9
|
HCl 0,1 M
|
Merah tua
|
2
|
10-2
|
Asam kuat
|
10
|
NaOH 0,1 M
|
Hijau tua
|
9
|
10-9
|
Asam lemah
|
F. Pembahasan
Derajat
keasaman adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menentukan sifat
asam atau basa suatu larutan dengan menggunakan pengukuran pH.
Dalam
praktikum ini meggunakan bahan-bahan dan alat seperti plat tetes dengan
memperhatikan proses beberapa perubahan yang terjadi dengan indicator
universal. Dengan adanya perubahan warna
yang terjadi maka saya dapat menyimpulkan bahwa larutan tersebut
mengandung asam, dan bahan yang tergolong mengandung basa dengan mencocokan
warna dari indicator universal, maka akan didapatkan hasil bahwa yang perubahan
warnanya dari orange menjadi kehitaman maka larutan tersebut bersifat basa,
sedangkan jika warna indicator universal tersebut berubah kearah warna merah
maka larutan tersebut bersifat asam.
Pada
praktikum dilakukan dengan mengamati 2 percobaan yaitu menentukan harga pH
suatu larutan (kuat-lemah) dengan menggunakan cara percobaan dengan kertas
indicator universal kemudian bandingkan dengan metode perhitungan dengan
menggunakan rumus {H+} =x
untuk menghitung asam kuat dengan menggunakan ruua {H+} untuk
mencari nilai asam lemah.
Suatu
pH dapat diketahui dengan menggunakan bahan-bahan tersebut jika dimasukan
kedalam plat tetes. Yang pertama yaitu asam kuatnya adalah HCl dari mulai
konsentrasi 0,1 M sampai dengan konsentrasi 0,001 M yang kemudian larutan
tersebut dimasukan kedalam indicator universal yang diamati perubahan warnanya
sehingga dihasilkan untuk larutan HCl 0,1 M berwarna merah tua dengan nilai pH
yaitu 1 atau 10-1 yang menandakan larutan ini bersifat asam kuat.
Kemudian
pada larutan HCl yang berkonsentrasi 0,01 M berwrna merah muda dengan nilai pH
yaitu 3 atau 10-3 yang menandakan larutan ini bersifat asam kuat. Pada
larutan HCl 0,001 M berwrna orange muda atau sama dengan nilai pH nya 4 atau 10-4
yang menandakan larutan ini bersifat asam kuat.
Artinya
apabila nilai pH yang dikandung oleh suatu larutan > dari 7 maka larutan
tersebut bersifat basa, sedangkan jika pH nya < 7 dari 7 maka larutan
tersebut mengandung asam.
Sedangkan
dalam percobaan kedua dengan menggunakan bahan-bahan seperti NaHCO3
0.1 M, Na2CO3 0.1 M, NH4CI 0.1 M, CH3COONa
0.1 M, KCl 0.1 M, CH3COOH 0.1 M, MgCl2 0.1 M, NaCl 0.1 M,
HCl 0.1 M, NaOH 0.1 M Pada bahan pertama sampai ke 10 hasil antara percobaan
dengan menggunakan indicator universal berbeda, dengan menggunakan perhitungan
secara teori bahwa HCl (0.1 M) itu bernilai 2 dan pada CH3COOH (0.1
M) bernilai 4. Hal ini bisa terjadi Karena keteledoran kami sehingga
mempengaruhi perbedaan pH tersebut.
G. Kesimpulan
1. Derajat keasaman adalah suatu cara atau
metode yang digunakan untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan
dengan menggunakan pengukuran pH.
2. Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan,
maka semakin rendah nilai pHnya atau berbanding terbalik antara konsentrasi
dengan nilai pH.
3. Apabila nilai pH yang dikandung oleh suatu
larutan > dari 7 maka larutan tersebut bersifat basa, sedangkan apabila
mengandung pH < dari 7 maka larutan tersebut mengandung asam.
4. Faktor yang mempengaruhi perbedaan pH
tersebut yaitu diantaranya karena pengaruh indicator universal yang diletakkan
terlalu lama di platetes hingga merubah warna kertas atau larutan, juga mungkin
karena adanya pengaruh dari konsentrasi larutan yang berubah karena tercampur
dengan larutan lain.
Daftar Pustaka
Arisworo djoko dkk. 2007. IPA (Fisika,
kimia, biologi).Bandung: Gravindo
Kartimi. 2012. Panduan Praktikum Kimia
Dasar 1. IAIN : Cirebon
Purba, Michael. 2007. Kimia. Jakarta
: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar